Kamis, 23 Februari 2017

Cerita Eksibisionis Nia Mamaku Hamil : 9 Kasihan Mama Part 1

Update sementara

Di atas kasur yang spreinya amat kusut, Nia masih terkapar bersama dua lelaki paruh baya yang menyetubuhinya. Cairan kental menetes dari dua lubang nia yang baru saja dimuntahkan dua penis lelaki. Nia mencoba bangun, namun agak sulit karena kedua lelaki tua tersebut masih memeluknya. Ia berusaha melepaskan pelukan tersebut. Pada akhirnya ia bisa terbangun. Lekas ia membersihkan sisa persetubuhan dengan kain sprei. Setelah itu ia membetulkan kembali dasternya. Lalu ia mencoba keluar kamar pembantu tersebut. Pintunya terkunci, tetapi dia dapat membuka karena kuncinya menempel pada dinding pintu. Lantas ia segera kembali ke kamarnya dengan terburu-buru.

Di dalam kamar nia menemukan sang putra terbangun dari tidur. Lantas wanita itu menghampiri sang anak sambil sedikit membetulkan dasternya.

“Bayu kok bangun? Gak bisa tidur?” tanya nia heran

“Gak kok ma. Aku dah tidur tadi. Tapi, kebangun gara-gara mimpi buruk”

“Oh. Makanya, kamu sebelum tidur baca doa dulu”

“Iya ma. Eh iya ma, mama dari mana?” tanya bayu

“Mama dari kamar mandi. Memangnya kenapa?”

“Emm gapapa kok ma, nanya aja. Mama baik-baik aja kan?” tanya bayu kembali

“Baik-baik aja kok. Kamu lihat aja sendiri, kan?”

“Iya bener ma” ucap bayu masih agak terheran

“Yaudah kita tidur lagi yuk” ajak nia

“Yuk ma”

Bayu dan sang mama kembali tidur seperti pada awalnya. Hanya saja, bayu masih khawatir takut ada apa-apa dengan mamanya akibat dari mimpi buruknya. Dia bermimpi sang mama akan berpisah dengan ayahnya. Tentu dia tidak inginkan hal tersebut. Selain itu dia masih agak terheran mengapa mamanya dari kamar mandi, tetapi lama sekali. Anak itu hanya bisa memejamkan matanya. Ia mencoba mensirnakan rasa penasarannya dengan tertidur kembali. Sementara sang mama, nia, belum juga tertidur. Ia masih memikirkan persetubuhan yang baru saja dia lakukan bersama ayah mertuanya dan lelaki yang pernah memberinya tumpangan. Ia juga memikirkan tentang perselingkuhan suaminya. Jauh apa yang dia kira selama ini tentang sang suami. Ia bingung harus berbuat apa sekarang. Baginya, tidak ada alasan untuk mempertahankan rumah tangganya kembali. Penyesalan dan keinsafan yang pernah terucap dari mulut dan hatinya terasa sia-sia. Terlebih lagi, ia baru saja mengingkari ucapannya sendiri. Ia yang tidak ingin bersebadan dengan lelaki lain, selain suaminya, malahan bersebadan, sekaligus dengan dua laki-laki. Hatinya mendua antara sesal dan puas. Pada akhirnya wanita itu tertidur bersama anak dan beban yang sedang akan dihadapinya.

Sementara itu dua lelaki paruh baya, pak paijo dan buruh taninya, pak bejo masih terkapar walaupun nia sudah meninggalkan keduanya. Tak lama pak paijo terbangun. Ia mencoba mengenakan pakaiannya kembali. Setelah itu ia bangunkan buruh taninya untuk lekas memakai pakaian kembali. Pak bejo pun bangun. Lekas Ia memakai pakaiannya. Selesai berpakaian, keduanya keluar bersama tanpa peduli dengan kasur yang spreinya awut-awutan. Pak paijo mengantar buruh taninya yang akan segera pulang.

“Hehehe gimana mantap gak jo?” tanya pak paijo sambil mengantar pak bejo keluar rumahnya.

“Mantap banget pak. Mantu kayak gitu musti dipelihara baik-baik pak. Biar bisa kita mainin lagi hahaha” ucap pak bejo sambil tertawa.

“Yaudah gih. kamu sana pulang. Besok jangan sampai telat kerja ya joo”

“Adduh si bapak. Udah ditemenin genjot mantunya, masih aja diingetin gak boleh datang telat” gerutu pak bejo

“Urusan kerja ya kerja jo ckckck. Giliran urusan ranjang aja kamu gak pernah telat”

“Ahh bapak bisa ajaa. Yaudah saya pulang dulu ya pak.. mari..” ucap pak bejo

“Hati-hati jo...”

Usai melepas buruh taninya pulang, pak paijo masuk kembali ke rumahnya. Ia memastikan pintu rumahnya tertutup rapat. Lalu ia kembali ke kamarnya yang kosong. Ia mencoba tertidur seorang diri sambil membayangkan hubungan badan yang baru saja dilakukan. Pada akhirnya perlahan lelaki tua itu tertidur.

“Baru selesai.., tapi masih kepengen lagi hehe” ucap pak paijo pelan sambil tersenyum sendiri.

############


Sama halnya dengan nia, istrinya, haris juga baru saja bersetubuh dengan seorang wanita bernama Rani yang merupakan istri bosnya sendiri, pak arso. Persetubuhan itu ia lakukan di rumahnya sendiri. Tanpa rasa berdosa sama sekali, ia juga masih saja bisa tersenyum pada wanita selingkuhannya. Padahal, di lain tempat, dua orang yang disayanginya sedang dalam keadaan khawatir dan cemas.

“hehehe kamu memang masih enak digenjot ya, ran” ucap haris sambil berbaring bersama selingkuhannya

“Ihhh kamu iniii” ucap rani sambil mencubit pipi haris

“ Aku heran sama kamu. Kok, kamu masih suka banget sama aku ya? Padahal, istrimu itu udah cantik, lekuk tubuhnya selera lelaki banget, dan tubuhnya padet lagi. Coba bandingin sama aku yang kurus begini, yang gak berisi lagi. Malah, suamiku sendiri aja naksir istri kamu. Aku jadi ngiri...” terang rani heran

“Kamu jangan minder gitu dong sayang. Kamu tuh tipe idamanku banget. Udah cantik, langsing, seksi lagi. Istriku itu sebenarnya bukan tipeku. Di mataku dia gemuk banget. Berat badannya aja gak jelas turun-naik. Beda sama kamu yang lansing ini. Dia juga kalah cantik dibandingkan kamu. Lagipula, aku kan lebih dekat sama kamu awalnya. Apalagi coba aja pak arso gak nikahin kamu duluan. Pasti aku udah lebih dulu nikahin kamu sayang. Eh iya, masa sih Pak Arso naksir sama istriku?” tanya haris tidak percaya

“Ih kamu mah gombal dasar. Kalau masalah suamiku nikahin aku lebih dulu kan karena kamu juga kalah cepat ngelamarnya. Lagipula papa-mamaku lebih seneng sama suamiku sekarang karena duitnya lebih banyak ketimbang kamu. Jadinya aku gak bisa apa-apa ketika mereka memaksaku menikah dengan suamiku sekarang. Maaf yaaa mas”

“Siapa juga yang gombal. Aku serius muji kamu sayang. Terserah kamu deh kalo begitu. Ya terpenting aku tetap bisa tidur sama kamu kan sayang... Eh iya, yang tadi kamu belum jawab. Serius suami kamu naksir sama istriku? tanya haris kembali

“Aku serius. Dia suka ngebanding-bandingin aku sama istri kamu. Dia pengen aku makan banyakkin dikit. Jangan kurusin badan. Terus minta supaya aku gedein payudara. Pokoknya banyak nuntut deh. Aku kan jadinya kesel dan risih banget mas ” balas rani

“Kalau begitu mendingan aku sama pak arso tukar istri aja, gimana? Hehe...” canda haris

“Jangan ngaco kamu. Lagipula kamu kan udah punya anak, gak kasian kamu sama anak kamu?”

“Iya juga sih. Tapi mau gimana sayang, aku sukanya sama kamu hmmmpphhhhh” ucap haris mulai mencumbu leher rani.

“Ihh kamu mahhh...pasti ada maunya dehh kalo udah begini ahhh” tanya rani ketika dicumbu haris

Di tengah malam yang gulita, Haris dan rani kembali memadu kasih. Persetubuhan keduanya memulai babak baru. Berbeda dengan ketika bercinta dengan istrinya, bersama rani tampak haris begitu bergairah. Mungkin benar kata haris, kalau nia bukan tipenya. Jika demikian yang terjadi, sungguh malang nasib anak haris, bayu, dia harus menerima kenyataan bahwa keutuhan rumah tangga papa-mamanya sedang berada di ujung tanduk.

############

Matahari mulai menunjukkan sinarnya di pagi hari... di sebuah rumah yang dikelilingi tanaman jagung.

“Nia.... bayuuu... ayo bangunnn sarapan dulu yuk....” ucap istri pak paijo

“tok, tok, tok, nia... bayu... ayoo bangunn... udah pagi... kita sarapan dulu yukk” ucap istri pak paijo kembali sambil mengetuk pintu

“De... ade... bangun dulu yuk. Nenek udah buatin kita sarapan tuh” ucap nia kepada sang putra

“Hoaheeemmmmm iyaaa maaa” ucap bayu sambil memaksa tubuhnya bangun.

“Iyaa buu nanti kita nyusul” ucap nia kepada ibu mertuanya

Seusai neneknya memanggil, bayu bersama sang mama turun ke bawah. Mamanya menutupi bagian atas dasternya yang terbuka dengan sehelai kain. Bayu agak terheran. Padahal, semalam tidak seperti itu. Bersama sang mama lalu bayu ke kamar mandi terlebih dahulu. Mereka membasuh muka mereka secara bergantian seusai bangun tidur. Setelah itu barulah bayu dan mamanya menuju ruang makan. Di sana kakek dan neneknya sudah menunggu. Bayu bersama mamanya mengambil posisi tempat duduk bersebelahan. Mamanya duduk di sebelah kanan sang kakek, sedangkan sang nenek di sebelah kiri kakeknya. Setelah itu bayu memulai sarapan. Selama sarapan, neneknya yang paling banyak bicara. Kakeknya sesekali berbicara. Dia dan mamanya hanya menjadi pendengar dan penjawab. Selama sarapan pula bayu agak terheran mengapa kakeknya sering mencuri pandang ke mamanya. Dia jadi berpikir apakah jangan-jangan sang kakek suka sama mamanya. Namun, dia mencoba membantah dalam hati. Baginya tak mungkin sang kakek yang juga ayah papanya suka dengan sang mama. Bisa-bisa sang kakek malah menyakiti perasaan anaknya. Begitu hati bayu berucap.

Selesai sarapan bayu kembali ke kamarnya bersama sang mama.

“Ma, papa kapan kesini? Katanya mau kesini lagi”

“Heemm gak tahu deh papa kamu. Mama juga gak ngerti. Mama telepon semalam gak dimatiin hapenya” ucap nia, mama bayu, dengan nada malas

“Ohh gitu ya. Eh iya ma, yang semalam itu kan pak bejo yang dulu kita sempat nginep ma. Kok bisa ya?”

“heeem itu karena kita gak tahu aja rumah kakek-nenek di sini. Jadi kita sebenarnya nyasar dekat rumah kakek-nenek de...” ucap nia kepada sang putra

“Aduh... aduh... kok bisa gitu yaa heehehe” bayu tertawa

Setelah itu bayu bersama sang mama lebih sibuk beraktivitas di dalam kamar. Bayu dan mamanya mencoba tidur kembali sembari menunggu ayahnya datang. Namun, bayu tidak bisa sementara mamanya sudah tertidur lagi. Karena bosan di dalam kamar, dia keluar seorang diri. Dia bingung hendak ke mana. Ketika turun ke bawah, ia tidak melihat seorang pun. Hanya sang nenek yang sibuk di dapur. Ia mencoba berjalan ke luar rumah kakeknya sembari mencari udara segar pagi. Ia kelilingilah tanaman-tanaman jagung milik kakeknya. Dia lihat ke sana kemari tampak buruh tani kakeknya mulai berdatangan untuk beraktivitas. Tak lama kemudian ia bertemu kakeknya.

“Bayuu.... sinii.....” ucap sang kakek yang melihat bayu lebih dulu

“Iyaaa kekk....” sahut bayu menghampiri kakeknya.

“Cucu kakek sendirian? Mama kamu mana?

“Mama tidur lagi kek” jawab bayu

“Hehe pasti mama kamu kecapean yaa” ucap pak paijo mengira menantunya kelelahan bersetubuh dengan dia dan buruh taninya.

“kecapean kenapa kek?” tanya bayu heran

“Eh, kecapean ngurus kamulah kan papa kamu lagi di Jakarta” ucap pak paijo agak terkejut dengan pertanyaan bayu.

“Oh iya ya kek”

“Papa kamu gimana sih kok belum ke sini? kamu dan mama kamu ditinggal gitu aja. Jadinya kan kasihan mama kamu” tanya pak paijo

“Aku gak tahu kek. Mama aja semalam telepon papa gak ada jawaban” jawab bayu

Setelah itu, bayu banyak beraktivitas bersama kakeknya. Ia menemani kakeknya berkeliling melihat tanaman jagung dan para buruh tani. Tanpa di sengaja keduanya bertemu buruh tani kakeknya. pak bejo. Bayu menjelaskan kepada kakeknya kalau ia dan mamanya sempat kesasar di daerah sini. Lalu menumpang di rumah pak bejo. Hal itu juga karena dia dan sang mama gak tahu kalau kakek-neneknya tinggal di sekitar tempat tersebut.

“Eh ada om yang dulu kasih aku dan mama tumpangan” ucap bayu pada pak bejo

“Eh ada ade kecil. Kita ketemu lagi yaa”

“Kamu kenal cucuku bejo?” tanya pak paijo pura-pura tidak tahu

“Kenal pak”

“Kenal kek, jadi waktu itu aku sama mama sempat kesasar di daerah sini waktu mau ke Garut. Jadi karena bahan bakar mobil habis kita bingung mau kemana. Eh ada pak bejo yang mau kasih tumpangan sementara. Maaf yaa kek waktu itu aku sama mama gak tahu kalau kakek-nenek rumahnya di sekitar sini” ucap bayu menyelak

“Oh gitu... kalau itu mah gak usah minta maaf. Itu kan karena cucu kakek dan mamanya memang gak tahu hehe” ucap pak paijo tersenyum

Bayu banyak menghabiskan waktunya bersama kakek dan buruh taninya. Ia juga sempat mengobrol di gubuk kecil, tempat biasa kakek dan buruh taninya mengobrol. Aktivitas itu ia lakukan hingga siang tiba.

Sementara sang mama, nia, masih tertidur lelap. Memang benar sepertinya wanita itu tampak kelelahan melayani nafsu dua lelaki yang menyetubuhinya semalam hingga ia tak sadar tertidur sampai siang hari. Begitu dia terbangun. Dia bingung ke mana putranya. Ia lekas keluar kamar mencari ke seluruh ruangan rumah mertuanya. Dia juga tak menemukan putranya, begitu juga mertua laki-laki dan perempuannya. Dia berpikir mungkin bayu bersama ibu mertuanya walau sempat terpikir bayu bersama ayah mertuanya. Sebab, Dia khawatir jika bayu bersama ayah mertuanya, ayah mertuanya akan menyandera bayu demi bisa bersetubuh dengannya. Tapi bagi nia pikiran tersebut berlebihan. Ia lalu kembali ke kamarnya. Ia mengambil handuk dan lekas mandi selagi ayah mertuanya tidak di rumah. Lagipula, kemaluan dan lubang analnya sudah terasa lengket karena belum sempat membersihkan diri secara utuh. Maka, nia bergegas membersihkan dirinya.

Di dalam kamar mandi, nia membasuh seluruh tubuhnya dengan air, terutama buah dadanya. Bukit kembarnya semalam dia lumat sekaligus oleh ayah mertuanya dan pak bejo yang lebih pantas menjadi ayahnya. Tak lupa juga ia bersihkan dan sabuni lubang kemaluan dan analnya yang lengket akibat disirami sperma dua lelaki tersebut. Lalu kembali ia sirami semuanya. Selesai membersihkan diri, ia mengambil handuknya. Terlintas ia berpikir mengapa suaminya belum juga datang. Apalagi dia sudah tahu dengan jelas suaminya berselingkuh. Dia bertanya dalam hatinya, apakah harus dia segera akhiri pernikahannya? Ia malas menjawab pertanyaan yang diajukan dirinya sendiri. Ia lantas lebih memilih berjalan mengenakan handuk yang melilit tubuhnya ke kamar.

Di kamar, nia membereskan seluruh pakaiannya dan pakaian putranya. Ia memasukkan pakaian yang sempat ia dan putranya keluarkan kemarin. Entah apa yang ingin dilakukannya.

Sementara itu di lantai bawah....

Haris baru saja tiba bersama ibu kandungnya. Ia bertemu ibu kandungnya di tengah jalan. Ibunya sedang membeli sesuatu untuk dimakan pada siang hari bersama-sama. Lantas ia ajak ibunya saat itu sekalian pulang ke rumah. Di rumah haris sempat berbicara sebentar dengan ibunya. Lalu ia naik ke atas menemui dua orang kesayangannya. Ketika dia mengetuk pintu kamar mereka, tidak ada jawaban. Dia mencoba berulang kali. Lagi-lagi tidak ada respon. Ia lantas langsung buka pintunya. Ia melihat nia sedang berberes seperti hendak ingin pulang. Terjadilah perbincangan di antara keduanya.

“Ma, kok aku ketuk pintu dan aku panggil kamu gak jawab dan bukain?”

Nia cuek tidak menggubris ucapan suaminya.

“Ma, kok aku ketuk pintu kamu gak bukain? Aku juga udah panggil kok kamu juga gak nyahut? Kenapa ma?! Jawab Ma! ucap haris amat kesal

“Ma, aku lagi ngomong ma! Dengerin!” ucap haris dengan nada keras

“Yaudah sekarang kamu maunya gimana? Lagipula sama kok aku hubungi kamu tapi kamu gak respon. Telepon balik aja enggak mas apalagi hubungin aku?! Ohh.... jangan jangan kamu lagi asyik berselingkuh,kan ??! Ucap nia keras sambil mendekati suaminya

“Plllllaaaaaakkkkk” haris menampar istrinya

“Hati-hati kamu yaa kalo ngomong! Ini rumah ibu-bapakku kalau mereka dengar bagaimana?! Kita malu ma! Ucap haris memarahi istrinya

“Kalau kenyataannya begitu kenapa harus ditutupin mas? Lebih baik mereka tahu kelakuan anaknya sekarang” ucap nia pelan sambil menitikkan air mata.

Di lantai bawah tampak bayu sudah pulang bersama kakeknya. Melihat mobil sang ayah sudah tiba. Ia lekas mencari ayahnya. Ia tertuju naik ke kamarnya. Namun ketika sampai di dekat pintu kamar ia mendengar ayah dan mamanya sedang bertengkar. Ia mencoba mengintip

“Lalu mau kamu sekarang gimana?! tanya haris menantang

“Aku mau pulang saja mas. Aku udah malas di sini mas.. apalagi melihat suami yang sudah berselingkuh dan mengkhianati istrinya. Oh ya jangan-jangan juga kamu gunain rumah kita untuk tempat perselingkuhan kamu kan mas!” ucap nia keras kembali sambil menahan tangisnya

“Plllaaaaaakkkk” kembali haris menampar istrinya

“Awas kamu sekali lagi ngomong kayak begitu! Aku gak segan-segan tampar kamu lagi” ucap haris keras

“Terserah maas! tampar ini! Tampar pipi aku sampai kamu puas mas! ucap nia sambil berurai air mata.

Bayu merinding ketakutan melihat pertengkaran kedua orang tuanya. Ia merasa sedih. Kini mimpi buruk anak itu terasa akan menjadi kenyataan. Ia lebih sedih lagi melihat sang mama diperlakukan seperti itu oleh papanya sendiri. Dia ingin menangis. Namun ia merasa sebagai anak laki-laki jiwanya harus kuat menahan tangis. Dia hanya bingung sekarang harus berbuat apa ketika orang tuanya sedang bertengkar di hadapannya. Ia lalu mencoba masuk ke kamarnya.

“Bayu......??” ucap sang mama mengusap air matanya

“Mama.....?? Mama kenapa nangis?? tanya bayu berkaca-kaca menahan air mata

“ayo de kita pergi dari sini.... kita tinggalin aja papa kamu” ucap nia sambil mengambil tasnya

“Tapii maa???”

“Ayooo de kita pergi” ucap nia sambil menarik tangan anaknya keluar kamar.

“Heyy niaaa! Kamu mau kemana! ucap haris kesal

Lalu bayu ditarik tangannya oleh sang mama. Ia diajak sang mama keluar dari kamar dan pergi meninggal rumah kakek dan neneknya. Entah mau pergi kemana keduanya...


Bersambung

from Cerita Cewek Biru | Cerita Cewek Eksibisionis dan Suka Pamer Keseksian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar