Cerita Seks Dewasa Terbutakan Oleh Nafsu Part I
Bercerita Sex - Saya tinggal disebuah perumahan yang cukup elite untuk warga Jakarta yang mengetahuinya. Menteng. Sesehari dirumah hanya di temani oleh 2 pembantu yang mengurusi segala kebutuhan saya sehari hari.
Pengalaman sex ini saya dapatkan ketika saya mencari seorang sekretaris untuk membantu saya dalam menyelesaikan pekerjaan saya di perusahaan tersebut. Mungkin kriteria saya dalam memilih seorang sekretaris sama dengan banyak laki laki lajang pada umumnya di kota jakarta ini. Kecantikan adalah utama, kulit putih bersih, paras yang ayu, serta mungkin kemolekan atas lekuk tubuhnya.
“Iya… masuk.” Terdengar ketukan diluar pintu ruangan saya.
“Maaf pak. Apakah bapak mau memulai untuk menyeleksi calon sekretaris.”
“Hmmm… suruh masuk.” Perintah Beni tanpa menoleh kepada bawahannya.
Beberapa saat kemudian terdengar kembali suara ketukan di pintu ruangan tersebut.
“Masuk…”
“Siang pak…”
“Hmmm… silahkan perkenalkan siapa kamu.” Sahut Beni tanpa terlalu memperdulikan kehadiran calon pelamar tersebut di hadapannya yang masih berdiri. Saat itu Beni memang sedang asik membaca berita berita fresh news di Forum kecintaannya di Bluefame.com.
“Tolong sebutkan nama kamu… umur kamu… sekarang kamu tinggal dimana… dan apa pendidikan terakhir kamu serta dari universitas mana.” Tanya kembali Beni yang tak memperdulikan wanita yang kini duduk di depan mejanya.
“Nama saya Nisa Pradipta, saat ini saya berusia 21 tahun. Saya tinggal di perumahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur. Saya merupakan Lulusan D3 jurusan sekretaris pada universitas Swasta Trisakti.” Jawab Nisa dengan lancar tanpa merasa gugup bila sedang interview.
Saat itu Nisa mengenakan baju yang sungguh menawan. Blazer hitam dipadu kemben putih tanpa memakai Bra yang menahan buah dada yang berukuran 36B hingga terlihat jelas sekali terbentuk puting susunya pada pakainannya. Rok ketat pendek yang memamerkan kemulusan kulit pahanya yang putih, seakan memancing setiap tangan untuk menjamah serta merasakan kehalusannya. Dengan postur tubuh sekitar 170 cm yang cukup tinggi bagi wanita seperti Nisa.
Terkadang banyak sahabatnya yang bertanya kepadanya, mengapa ia lebih memilih untuk menjadi seorang sekretaris dibandingkan menjadi seorang model karena Nisa memiliki segala kriteria seorang model papan atas. Paras wanita indo antara Belanda-Jawa. Bola mata coklat dipadu dengan Rambut berombak merah bata sepunggung, kulit putih bersih. Memiliki leher yang jenjang, dengan sedikit rambut halus yang tumbuh di lehernya.
Lekukan tubuh yang mengiurkan setiap mata yang memandang. Seakan akan mengundang terjangan setiap laki laki yang memandangnya bila sedang berjalan. Memang selama ini Nisa sangat menjaga kebugaran tubuhnya dengan erobik rutin di sebuah gym Selebritis Fitnnes dibilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Sepintas Beni tertuguh dengan hadirnya bidadari yang berdiri dihadapannya saat itu. Tanpa kembali memperdulikan fresh news yang paling ia suka bila membuka website hobisex.com. Tatapannya bagaikan menelanjang Nisa, menatap dan menilai setiap lekukan tubuh Nisa saat itu.
“Pak… apakah ada yang salah dengan pakaian yang sekarang saya kenahkan. Apakah bapak kurang berkenan dengan pakaian ini.” Tutur Nisa setelah menyadari tatapan Beni yang menatapnya dari ujung kaki hingga ujung rambut.
“Ooh… tidak tidak ada yang salah, hmmm… saya suka dengan penampilan kamu… apakah kamu sudah berkeluarga saat ini.” Tanya Beni yang ingin mengetahui status pelamarnya saat itu.
“Belum pak… Saat ini saya ingin memfokuskan untuk karier saya, oleh karena itu saya tidak ingin menjalin sebuah hubungan dengan siapapun.” Jawab Nisa dengan menundukkan wajahnya menatap ke bawah karena malu atas pertanyaan itu. Atau mungkin karena malu atas tatapan Beni yang terus menatapnya.
“Selain kemampuan dibidang kesektretarisan. Kamu memiliki kemampuan apa lagi. Mungkin ini agak mengherankan, namun ini sebetulnya sangat diperlukan sekali bagi seorang sekretaris saya.”
“Hmmm… dilain bidang kesekretarisan… mungkin saya juga bisa memberikan sesuatu yang lebih untuk bapak… namun bila bapak juga mengingginkannya.”
Perlahan Nisa berjalan mendekati tempat Beni, dengan menampilkan paras muka nakalnya Nisa membuka retsleting celana Beni dan mengeluarkan naga saktinya keluar dari sarangnya. Di genggamnya batang kemaluan Beni dengan jari jari lentiknya. Perlahan dikocok kocok batang kemaluan itu naik turun seirama. Sesekian detik kemudian naga yang tertidur itu terbangun dan mengeliak dengan urat urat yang menonjol di tubuhnya.
Dengan lidah nakalnya Nisa memulai permainannya dengan menjilat kepala kemaluan yang ia genggam itu. Memasukkan kemaluan Beni dengan diameter cukup besar dan panjangnya sekitar 17 – 20 sentimeter itu ke dalam mulutnya. Dengan lahap Nisa menelan habis batang kemaluan itu. Mengoral dengan menaik turunkan sambil tangan sebelah kanannya membelai kantung kemenyan Beni.
Merasa kemaluannya sedang di oral oleh Nisa dengan nikmatnya, tangan sebelah kanan Beni pun turun mencari bongkahan buah surga yang menjulang mengemaskan ke dalam genggaman tangannya yang kekar berotot itu. Merasa tak ingin sensasi ini terganggu, Beni melepaskan genggaman buah dada Nisa yang kini telah mengelantung di luar baju dalamnya dan mengapai telphonenya serta memberitahukan bawahannya bahwa untuk saat ini ia tak ingin diganggu serta memberitahukan bahwa ia telah menerima Nisa sebagai sekretarisnya yang baru. saat ini ia memberitahukan juga bahwa ia sedang memberikan tugas kepada Nisa tentang tugas tugasnya sebagai sekretarisnya.
Setelah menaruh kembali gagang telphone tersebut Beni kembali mencari mainannya yang tadi sempat tertunda. Kemudian Nisa melepaskan kulupannya dan menanyakan kemungkinan apakah Beni mengingginkan sensasi yang lebih dari permainan ini dan yang merupakan tanda terima kasih karena ia telah diterima untuk berkerja di perusahaan ini. Nisa duduk di atas meja kerja Beni dan merenggangkan kedua kakinya tepat dihadapan Beni yang menampilkan celana dalam putih dengan model renda.
Menurunkan celana dalam berendanya yang membungkus lipatan gundukan daging montok itu dihadapan Beni yang mulai terpanah dengan pemandangan yang kini ia saksikan. Tak ingin berlama lama memandangnya. Beni langsung memendamkan kepalanya di dalam selangkangan Nisa dan melahap harumnya liang kemaluan Nisa yang terawat itu.
Ternyata selain merawat kebugaran tubuhnya. Nisa juga tak lupa merawat liang kewanitaannya dengan segala ramuan ramuan tradisional yang berasal dari ibunya yang keturunan orang Jawa. Keharuman terpancar di dalam selangkangannya, memberikan sejuta rangsangan terhadap Beni.
“Sshhhhh…. mmmmm….” rintih Nisa mendahakkan kepalanya menatap ke atas menikmati setiap jengkal jilatan Irawan terhadap memeknya.
Sluup… sluup… terdengar suara jilatan Beni yang sedang menikmati.
“Sssshhh…. Pak. Ooohh….” erang kembali Nisa saat Beni memainkan klitorisnya dan mengigit halus serta menekan nekan kepala Beni tanpa memperdulikan bahwa Beni adalah atasannya saat itu.
Jilatan demi jilatan menjelajahi memek Nisa, hingga tak sanggup lagi Nisa menahan lebih lama rasa yang ingin meledak didalam dirinya. Nafas yang makin memburu… sahut menyahut didalam ruangan yang cukup besar itu. Beruntung ruangan Beni kedap suara, jadi tak kwatir sampai terdengan oleh karyawannya di luar sana. Beberapa menit kemudian Nisa mengejang sambil mendesah keras serta meluruskan kedua kakinya yang jenjang itu lurus tepat di belakang kepala Beni yang sedang terbenam menjilati bongkahan memek Nisa.
Akhirnya Nisa mencapainya dengan keringat disekujur tubuhnya. Meskipun ruangan tersebut Full AC namun Nisa masih merasa kepanasan di sekujur tubuhnya saat itu. Mungkin karena pengaruh hawa nafsu yang kini menjalar didalam dirinya atas rasa yang barukali ini ia dapatkan. Masih dengan posisi Nisa duduk di atas mejanya. Beni membuka seluruh celana serta celana dalamnya dan membebaskan sepenuhnya naga sakti yang ia banggakan itu.
Menyadari hal itu Nisa menaikan lebih tinggi Rok ketatnya hingga ke pinggangnya yang ramping dan merenggangkan kedua pahanya yang siap akan dinikmati oleh atasan barunya. Beni mengenggam batang kemaluannya dan mengosokannya diantara bibir memek Nisa yang telah basah bercampur liur Beni dan mani Nisa yang tadi keluar.
Perlahan Beni menekan kepala kemaluannya ke dalam memek Nisa yang menantang ingin segera di ganjal oleh batang kemaluaan besar berurat Beni. Memek yang hanya dihiasi bulu bulu halus berbentuk V diatas liangnya. Semakin membuat gemas Beni yang memandangnya. Dengan dibantu Nisa yang membuka kedua pahanya semakin lebar, mempermudah kemaluan Beni untuk segera menerobos masuk.
“Pak… plan… pelan Pak. Sakit.” Ujar Nisa ketika merasakan mahkota keperwanannya ini akan segera dilahap oleh atasannya. Dengan mimik muka Nisa yang mengigit bibir sensualnya.
“Tahan sebentar yah… setelah ini kamu akan merasakan sebuah sensasi yang tak mungkin kamu dapatkan ditempat lain selain dengan saya.
Nisa hanya mengangguk kecil kepada Beni yang melanjutkan dorongannya untuk segera mendobrak pintu surganya yang masih rapat tertutup itu. Dengan kedua tangan yang memegang kedua sisi meja Beni, Nisa menahan dorongan Beni yang terus berusaha. Akhirnya usahanya membuahkan hasil. Kepala kemaluannya memasuki memek Nisa perlahan lahan dan semakin dalam. Setelah terasa seluruh dari batang kemaluannya masuk semua.
Beni tak langsung menariknya kembali. Sesaat didiamkan dulu batang kemaluannya didalam memek sempit Nisa yang perawan itu. Menikmati remasan remasan otot memek Nisa terhadap batang kemaluannya. Sensasi wajah Nisa yang menahan sakit yang dirasakan semakin membuat Beni semakin meluap birahinya untuk lebih lanjut menyetubuhi Nisa.
Pelan pelan Beni menarik kembali batang kemaluannya dari dalam memek Nisa dan hanya menyisakan kepalanya saja dan kembali menekan masuk terus dan berulang ulang hingga Nisa merasakan birahinya kembali bangkit bersamaan dengan gesekan gesekan yang dibuat oleh Beni kepada liang kewanitaannya.
“Pak… lebih cepat dong pak dorongannya.” Ujar Nisa meminta agar Beni semakin cepat memompa memeknya.
Setiap tekanan yang dilakukan Beni terhadap memek Nisa, mengakibatkan klitorisnya ikut tergesek dan menimbulkan sensasi nikmat yang begitu indah. Merasa Memek Nisa telah dapat menerima kehadiran batang kemaluannya yang besar ini, maka pompaan Beni pun semakin genjar keluar masuk kedalam memek Nisa. Tak terasa pergumulan ini berlangsung selama 30 menit lamanya. Hingga Nisa telah keluar sebanyak 4 kali.
“Pak… sssshhh…. please pak… nikmatnya batang kemaluan bapak ini. Trus pak….” desah Nisa semakin mengila atas rasa yang ia dapatkan ini.
“Paaaakkk… Nisa tidak kuat lagi…. Aaakkkhhh…” Cerita Seks Terkini Rumah Yang Jadi Kenikmatanku
Mendengar seruhan Nisa yang sedikit lagi mencapai puncaknya, maka Beni pun tak ingin lebih lama lagi. Kali ini Beni ingin mengakhiri dengan bersama sama.
“Tahan sebentar Nisa… kita sama sama keluarinnya. Jangan dikeluarin dulu… tahan.” Perintah Beni yang semakin genjar memompa memek Nisa yang tak memperdulikan perih yang dirasakan Nisa pada bibir memeknya yang semakin memerah itu.
Akhirnya….
“Aaaakkkhhh… Nisaaaaaa.” Erang Beni yang bersamaan dengan erangan Nisa pada saat itu memanjang sambil saling berpelukan dalam dekapannya masing masing. - Koleksi cerita sex, cerita dewasa terbaru, cerita ngentot, cerita mesum, cerita panas, cerita horny, cerita hot 2016
from Kumpulan Cerita Sex Dewasa, Tante Bispak Ngentot, ABG Ngeseks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar